Supernova : Petir
Oleh : Prediana Mardiansyah
Judul Buku : Supernova : Petir
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : PT. Andal Krida Nusantara (AKOER) ( )
Cetakan : Oktober 2004, Januari 2005, Februari 2005
1. Cerita Singkat Novel
Cerita awal yang ditampilkan pada bab pertama berkisah tentang dua
orang laki-laki, Ruben dan Dhimas yang terlibat hubungan homoseksual.
Cerita yang merupakan lanjutan dari “Supernova: Ksatria, Puteri dan
Bintang” tidak perlu diceritakan karena sama sekali tidak mempengaruhi
cerita “Supernova: Petir” . Jadi cerita ini hanya seperti mengingatkan
pada serial Supernova sebelumnya.
Elektra, tokoh utama dalam novel
ini adalah seorang gadis keturunan cina dan berumur sekitar 20 tahun.
Elektra merupakan anak dari seorang ahli elektronik bernama Wijaya yang
memiliki tempat servis sendiri yang bernama Wijaya Elektronik. Kakaknya
bernama Watti. Entah kenapa ayah mereka memberi nama yang mirip dengan
istilah dalam bidang kelistrikan.
Masa kecil kedua anak ini kurang
bahagia, karena mereka tidak pernah memiliki mainan baru. Setiap mainan
mereka rusak, ayah mereka selalu dapat memperbaikinya. Saat Elektra
kecil ia pernah tersetrum listrik dari kabel yang tidak sengaja ia
sentuh. Sementara Dedi panggilan akrab ayahnya sudah menjalin ikatan
suci dengan listrik. Pernah Elektra menyentuhkan test-pen ke
tubuh Dedi dan ajaibnya dapat menyala. Hal ini mulai terjadi saat ia
tersetrum listrik tiga fasa dari kabel telanjang yang tersentuh olehnya,
ia pingsan, hebatnya ia dapat sadar dengan selamat.
Elektra kecil
sangat senang menonton kilatan petir dan ia sering menari-nari dibawah
hujan saat petir manggelegar. Karena kejadain itu Watti menyuruh Elektra
ke Gereja untuk disucikan dan dibebaskan dari pengaruh roh jahat. Dan
alhasil usahanya tidak berhasil dan Elektra malah semakin penasaran
dengan keanehan dalam dirinya.
Namun, tak disangka Dedi kena
Stroke dan menginggal dengan seketika. Dan Elektra adalah orang yang
paling shock. Setelah Dedi menginggal akhirnya Watti menikah dengan Kang
Atam, dokter lulusan Universitas Pajajaran dan pindah ke Tembagapura.
Dan sebelum Dedi meninggal Watti sempat meminta izin untuk pindah ke
agama Islam.
Hari-hari terasa sepi bagi Elektra, karena ia tinggal di rumah besarnya yang bernama Eleanor.
Dan pada suatu ketika hujan turun sangat dahsat serta petir
menyambar-nyambat dan entah kenapa ia keluar dan bermandikan hujan, ia
menari-nari dan tidak beberapa lama petir menyambar pucuk pohon asam di
pojok rumah. Dan apakah itu tatian memanggil petir dari alam bawah sadar
? itu lah pertanyaan Elektra.
Ia juga pernah dikirimi surat dari
STIGAN (Sekolah Tinggi Ilmu gaib Nasional) dan mengajaknya menjadi
Asisten Dosen di Universitas tersebut. Elektra sangat bingung kemudian
mendatangi dukun sakti untuk meminta perlindungan tetapi sang dukun
sakti tersebut malah akan melakukan hal seronok padanya, kemudian
Elektra mencegahnya dan memegang pundak sang dukun dan tiba-tiba sang
dukun pingsan seperti tersetrum listrik. Dan setelah diselidiki lebih
lanjut STIGAN hanyalah mainan orang iseng yang ingin menakuti orang
lain.
Hari-hari selanjutnya ia merapikan seluruh rumahnya dan
menemukan suasana yang tidak pernah ia temukan selama bertahun-tahun.
Suatu ketika ia bertemu dengan teman SMA-nya yang memiliki warnet. Lalu
ia diajarkan menggunkan internet. Dan ajaibnya ia seperti menemukan
kehidupan baru semenjak kenal internet. Hari-harinya dipenuhi dengan
internet. Ia seperti kecanduan pada interner. Dan pada puncaknya ia
sakit karena kelelahan dan ia tak dapat bengun dari tempat tidurnya
selama beberapa hari. Lalu datanglah seorang wanita yang bernama Ibu
Sati, ia adalah pemilik toko yang menjual perlengkapan pemujaan. Ibu
Sati mengajarkan berbagai hal dan ia juga yang menyarankan Elektra untuk
mempunyai komputer sendiri
Akhirnya Elektra bersama Kewoy
(penjaga warnet temannya) pergi ke pameran untuk membeli komputer dan
diluar rencana, Elektra malah tertarik dengan komputer super canggih
seharga Rp. 17 juta dan akhirnya Elektra membeli komputer super canggih
tersebut. Tak beberapa lama ia memiliki benda tersebut, Ibu Sati
menyarankannya untuk mendirikan warnet. Saat Elektra dan Kewoy mulai
menjalankan niat mereka tersebut akhirnya ia bertemu dengan seorang
maniak internet. Namanya Toni biada disapa Mpret. Ia telah berhasil
membuat 12 Virus dan menyadap Internet Banking beberapa Bank.
Kesepakatan bisnis terlaksana mereka mulai menyulap Eleanor
menjadi Warnet, Rental PS, Distro, Home theater dan tentu saja tak lupa
warung nasi goreng yang penjualnya bernama Mas Yono. Sebulan bangunan
tersebut selesai selanjutnya mereka mencari nama yang cocok, setelah
berdiskusi banyak akhirnya munculah sebuah nama ELEKTRA POP.
Berbulan-bulan
usaha warnet itu berjalan dan memberikan keuntungan yang cukup besar,
warnet itu tidak pernah “mati”, 24 jam sehari selalu ramai dikunjungi
pengunjung.
Tak disangka, pada suatu ketika Elektra terserang
penyakit aneh yang apabila ia ingin pergi ke dokter penyakit itu sembuh
dan sebaliknya kitika ia mulai duduk di belakang komputernya penyakit
itu kambuh lagi. Akhirnya 4 orang temannya, Kewoy, Mpret, Mi’un dan Mas
Yono berini siatif untuk membawanya ke rumah sakit secara diam-diam dan
takdisangka-sangka saat mereka sakan membawanya “DAR” mereka terlempar
karena listrik dari tubuh Elektra.
Akhirnya Ibu Sati datang dan
memberi wejangan pada Elektra dan kontan saja suasana Eleanor menjadi
ricuh. Lalu Ibu sati membawa Elektra ke ruangan Home Theater yang kosong
dan mereka berbicara empat mata. Di situ Ibu Sati memberitahu kalau
Elektra memiliki kemampuan yang luar biasa. Maka mulai saat itu Elektra
dilatih agar bisa mengendalikan kekuatannya. Setelah ia dapat
mengendalikan kekuatannya maka ia mendirikan “Klinik Elektrik” di ruang
rental PS-nya. Dan tak disangka orang yang datang untuk berobat banyak.
Konflik
terjadi saat Mpret tidak setuju untuk membuat “Klinik Elektrik” di
rental PS-nya. Kemampuan Elektra semakin berkembang, hanya dengan
menyentuk tangan lawan bicaranya ia dapat membaca pikirannya dan dapat
menggerakkan sendok tanpa disentuh.
Setelah Lebaran, setelah
warnet beristirahat setelah berkerja full mereka kedatangan tamu,
sepupunya Mpret yaitu “BONG” dan selanjutkan tidak dijelaskan apa yang
terjadi antara Bong dan Elektra serta Mpret.
2. Kelebihan Dari Novel
Supernova: Petir adalah novel yang patut untuk dibaca karena dikemas
dalam cerita yang segar dan banyak terdapat ilmu tambahan tentang Petir
dan listrik. Serta novel ini baik untuk dibaca semua umur karena dapar
mengembangkan kemampuan berimaginasi dan membuat kata-kata kiasan yang
indah.
3. Kekurangan Dari Novel
Kekurangan dari novel ini adalah cerita yang tidak selesai. Tidak dijelaskan apa yang terjadi dengan Elektra selanjutnya, akan
kemanakah cerita ini dibawa kita hanya bisa menunggu serial ke-4 yaitu
“Supernova: Partikel dan Gelombang” yang akan terbit. Terkadang ada
cerita yang hanya lewat dan tidak dijelaskan lagi, seperti Watti dan
suaminya.